Tahun baru biasanya jadi awal baru bagi sebagian besar orang untuk mulai membangun kebiasaan baru. Dari kebiasaan baru itu umumnya orang akan menentukan harapan, target, atau sasaran yang ingin dicapai seperti membaca banyak buku di tahun 2021, menulis satu buku, dan masih banyak lagi. Namun, menurut James Clear dalam buku berjudul Atomic Habits, sebaiknya lupakan semua sasaran itu dan fokuslah pada membangun sistem! Mengapa demikian? Saya akan coba bahas singkat dalam tulisan ini.
Buku Atomic Habits karya James Clear adalah buku pertama yang saya baca di awal tahun 2021, saat menulis tulisan ini saya masih membaca buku tersebut. Jadi, di tulisan ini saya tidak akan mengulas buku tersebut selain menceritakan kembali apa yang sudah saya baca tentang salah satu bagian di buku tersebut.
Empat Alasan Mengapa Kamu Wajib Baca Buku Atomic Habits Karya James Clear
Meski saya belum menyelesaikan buku yang diterjemahkan oleh penerbit Gramedia Pusata Utama ini, saya sudah yakin bahwa ini adalah buku bagus sejak pertama kali membacanya dalam bentuk e-book di Gramedia Digital. Apa yang membuat saya begitu yakin ini buku yang bagus?
Sebelum saya memberikan alasannya, perlu kamu ingat bahwa bagus di sini sangat subjektif. Jika kamu sudah membaca buku ini dan ternyata tidak sependapat dengan saya tidak masalah. Tapi setidaknya, saya punya alasan tersendiri mengapa buku Atomic Habits merupakan bacaan yang sebaiknya kamu baca.
Pertama, pembahasan dalam buku ini ditulis dengan cara memadukan kerangka model terpadu antara ilmu kognitif dan ilmu perilaku, yang disertai contoh-contoh nyata tentang bagaimana cara kebiasaan bekerja. Hal tersebut disampaikan penulis pada bagian pengantar buku ini.
"Saya percaya ini salah satu model pertama perilaku manusia yang dapat menjelaskan dengan tepat pengaruh rangsangan eksternal dan emosi internal terhadap kebiasaan kita."
Salah satu contoh model di sini adalah lingkaran kebiasaan, di mana model ini menjelaskan tentang cara kerja kebiasaan yang terbagi dari empat langkah sederhana, yaitu mendapatkan petunjuk (cue), menumbuhkan gairah (craving), menanggapi (response), dan menikmati hasil (reward).
Keempat tahap tersebut kemudian dibagi lagi menjadi dua fase, yaitu fase masalah dan fase solusi. Pada fase masalah terdiri dari petunjuk dan gairah yang biasa terjadi ketika kita sadar ada sesuatu yang perlu berubah. Sementara, pada fase solusi terdiri atas tanggapan dan gajaran, yaitu ketika kita beraksi dan meraih perubahan yang kita inginkan.
Bagaimana menurutmu, apakah model seperti itu menarik? Temukan penjelasan lebih lengkapnya dalam buku Atomic Habits, ya!
Baca Juga: Review Buku: Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti?
Lalu yang kedua, buku ini ditulis dengan didukung penjelasan dari sisi sains, tanpa terasa berat atau rumit. Penulis sempat memberikan contoh penelitian di salah satu bab sambil menjelaskan hubungan antara hasil penelitian tersebut dengan cara memulai kebiasaan baru.
Menurut penulis, meski sains mendukung semua yang telah ia tulis, buku ini bukanlah sebuah makalah penelitian ilmiah, melainkan buku petunjuk pelaksanaan. Ya, saya setuju dengan hal tersebut. Contohnya ada di bab 3 yang membahas tentang bagaimana membangun kebiasaan yang lebih baik dalam empat langkah sederhana. Empat langkah tersebut, yaitu:
- Menjadikannya terlihat
- Menjadikannya menarik
- Menjadikannya mudah
- Menjadikannya memuaskan
Penasaran dengan empat langkah tersebut? Kamu bisa baca penjelasan lengkap dalam buku Atomic Habits hehe
Ketiga, buku ini memberikan petunjuk pelaksanaan yang jelas tanpa terkesan menggurui pembaca apa lagi menyalahkan pembaca. Bahkan, saya bisa merasakan bahwa di buku ini penulis berusaha memahami pembacanya (baca: saya) yang mengalami kesulitan dalam membangun kebiasaan baru.
"Bila Anda merasa sulit mengubah kebiasaan, masalah bukan terletak pada diri Anda. Masalahnya ada pada sistem Anda. Kebiasaan buruk berulang dan terus berulang bukan karena Anda tidak ingin berubah, tapi karena Anda memiliki sistem yang keliru untuk melakukan perubahan."
Ketika membaca bagian tersebut, saya merasa seperti penulis bisa memahami saya dengan baik tanpa harus merasa disalahkan. Dari situ juga saya sadar bahwa selama ini kesalahan saya dalam membangun kebiasaan terletak pada kekeliruan saya dalam melihat sasaran. Kemudian terlalu fokus pada sasaran tanpa memikirkan sistem yang tepat untuk meraih sasaran.
Keempat, buku ini sangat tepat dibaca untuk siapa saja yang sedang berusaha membangun kebiasaan baik dan menghilangkan kebiasaan buruk (tentunya), namun kesulitan untuk mempertahankannya dalam jangka panjang dan menjadikan hal itu suatu kebiasaan seperti yang saya alami setiap memulai kebiasaan baru.
Menurut saya, itulah empat alasan mengapa buku ini bagus dan wajib kamu baca, apa lagi jika kamu sedang membangun kebiasaan baik atau menghilangkan kebiasaa buruk.
Mengapa Sebaiknya Fokus Pada Sistem dan Melupakan Sasaran Saat Membangun Kebiasaan?
Salah satu tema pokok dalam buku Atomic Habits adalah berfokus pada sistem keseluruhan, bukan hanya sasaran tunggal. Hal tersebut juga menjadi salah satu makna lebih dalam di balik kata atomic itu sendiri. Dalam buku ini, penulis mengajak pembaca untuk fokus pada sistem, terutama sistem yang disebut sebagai sistem atomic habit dan melupakan sasaran. Namun, apa yang disebut sebagai sistem atomic habit?
Menurut James, yang dimaksud dengan atomic habit adalah kebiasaan-kebiasaan kecil yang merupakan bagian dari sistem yang lebih besar. Sama seperti atom-atom yang membentuk molekul, atomic habit adalah unsur pembentuk hasil-hasil yang luar biasa.
Kebiasaan di sini diibartkan seperti atom, di mana setiap kebiasaan merupakan satuan mendasar yang akan membentuk perbaikan secara keseluruhan. Layaknya atom, atomic habit itu kecil sekaligus besar, namun dapat menjadi sumber kekuatan yang luar biasa dalam membangun sebuah kebiasaan.
Sebelum membahas soal sisetem atomic habit, terlebih dulu penulis juga mengajak pembaca untuk memahami perbedaan antara sistem dan sasaran. James Clear sendiri mengenali perbedaan antara sistem dan sasaran ini pertama kali dari Scott Adams, kartunis di balik komik Dilbert.
Jadi, apa perbedaan antara sasaran dan sistem itu sendiri?
Perbedaan antara sasaran dan sistem, yaitu:
- Sasaran bicara tentang hasil yang ingin diraih. Contohnya, seorang pengusaha memiliki sasaran unuk membangun perusahaan bernilai sejuta dolar.
- Sementara sistem adalah proses yang mengantar ke hasil-hasil itu. Jika kasus si pengusaha, sistemnya adalah bagaimana ia menguji gagasan-gagasan tentang produk, merekrut karyawan, hingga menjalankan iklan pemasaran sampai memperoleh sasaran yang diinginkan.
Sampai sini, apakah sudah lebih jelas membedakan antara sasaran dan sistem? Saya harap kamu sudah bisa memahaminya dengan baik.
Kemudian, jika sasaran dianggap tidak terlalu penting, apakah itu berarti sasaran sama sekali tidak berguna?
Oh, tentu saja tidak. Sasaran tetap dibutuhkan untuk menetapkan arah, namun dengan adanya sistem suatu kebiasaan akan berjalan dengan baik. Selain itu, sistem adalah cara terbaik untuk mendapatkan kemajuan yang diinginkan. Jika kita terlalu fokus pada sasaran, maka akan terlalu banyak menghabiskan waktu untuk memikirkan sasaran dan tidak ada lagi waktu yang cukup untuk merancang sistem.
Dari buku Atomic Habits ini, satu pemahaman yang bisa saya dapatkan adalah jangan terlalu fokus pada sasaran yang ingin saya capai (yang sudah saya tetapkan awalnya). Tapi lebih memikirkan kembali bagaimana cara untuk mencapai sasaran yang saya inginkan atau sistem seperti apa yang sebaiknya saya buat agar sasaran-sasaran itu terwujud.
Di tahun ini, awalnya saya telah memiliki beberapa target yang ingin saya capai. Namun, setelah membaca bagian ini saya jadi memikirkan kembali soal sasaran itu dan kini mencoba mencari cara untuk mendapatkan sistem yang tepat supaya sasaran yang sudah saya tetapkan di awal tahun ini bisa tercapai atau kebiasaan baik yang ingin saya bangun bisa berjalan untuk jangka waktu yang lama. Sementara kebiasaan buruk yang ingin saya hilangkan bisa sepenuhnya hilang.
Bagaimana menurut kamu, apakah buku Atomic Habits karya James Clear ini menarik? Apakah kamu sudah pernah membaca buku ini sebelumnya? Jika iya, bagaimana tanggapan kamu tentang buku ini dan tulis di kolom komentar di bawah, ya!